Yang
terjadi tetap terjadi,sesaat cinta yang mengubah rasa pahit sendirian menelan
rasa, kini perginya tanpa kembali, andai ingin ke temu lagi, bikinlah dan
penuhi syarat berpaksi diri akan yang satu, moga detiknya dan izinnya akan
ketemu di alam sana.
terdetik hari ini, ku
belek dan kuteliti satu persatu ayatnya, sungguh aku cinta bahasa itu, sungguh
aku kasih akan bait-bait kata susunan itu, sungguh aku titis tanpa sengaja air
mata ini. CINTANYA aku SAADONAWAB.
Ku kekalkan rasa itu,
sejarah dalam peradaban masa kamu, sejarah hidup aku dan ianya pasti kenangan
yang ku julang hingga nafas akhir, akan ku semadikan rasa ini, sama seperti
engkau semadikan hingga generasi darahmu mengenal benar akan dikau.
Dulu aku hanya mendengar
desas desus cerita, teruja lagi akan penyampaian jalan cerita. Sejarah tetap
sejarah, tapi hari ini penceritaan pesat dengan utuhnya semangat akan cinta
bangsa sendiri. Sangat hebat lagi darahmu memanjat usahamu yang kau azamkan
dulu, walau bukan aku, ianya juga nadi SAADONAWAB.
Kemudik sana sini,
keringat membasahi bumi, bersengkang mata, terseliat saraf, tercetus tersentap
minda kala memikir, akhirnya usaha darahmu itu punya karyanya sendiri. Saat
semua tersaji di depan mata aku ,satu ku ungkap, aku hanya mampu bangga akan
kamu wahai SAUDARAKU. Karyamu GAGASAN
NASIONALISME MELAYU RAYA
TERBAIK ALONG, U R MY
IDOL * sentap bila ku baca*